Sifat Mekanis Baja : TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KONSTRUKSI BAJA
TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KONSTRUKSI BAJA
Sifat Baja sebagai Material Struktur Bangunan
1. Keuntungan Baja sebagai Material Struktur Bangunan
2. Sifat Mekanis Baja
Baja yang digunakan dalam konstruksi gedung harus memenuhi sejumlah persyaratan mekanis. Persyaratan tersebut termasuk tegangan leleh (f y) dan tegangan putus (fu), yang tidak boleh melebihi nilai-nilai tertentu sesuai dengan Tabel dalam SNI 03-1729-2002.
1. Tegangan Leleh (f y): Tegangan leleh yang digunakan dalam perencanaan tidak boleh melebihi nilai yang tercantum dalam tabel.
2. Tegangan Putus (fu): Begitu pula dengan tegangan putus, nilai yang digunakan dalam perencanaan tidak boleh melebihi nilai yang tercantum dalam tabel.
Selain itu, ada beberapa sifat mekanis lain yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan struktur baja:
- Modulus Elastisitas (E): Modulus elastisitas baja (E) memiliki nilai sebesar 200.000 MPa. Ini menggambarkan kemampuan baja untuk kembali ke bentuk aslinya setelah mengalami deformasi.
- Modulus Geser (G): Modulus geser baja (G) memiliki nilai sebesar 80.000 MPa. Ini mengukur ketahanan baja terhadap pergeseran atau deformasi geser.
- Nisbah Poisson (μ): Nisbah Poisson (μ) adalah 0,3, yang menggambarkan hubungan antara perubahan panjang dan perubahan lebar baja ketika diberi tekanan.
- Koefisien Pemuaian (á): Koefisien pemuaian (á) memiliki nilai sebesar 12 x 10 -6 / o C. Ini mengindikasikan sejauh mana baja akan mengembang atau menyusut dengan perubahan suhu.
Semua sifat mekanis ini sangat penting dalam perencanaan struktur baja, dan persyaratan mereka harus dipatuhi untuk memastikan keamanan dan stabilitas bangunan gedung.
Selengkapnya mengenai Teknik Struktur Bangunan